Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan perombakan kabinet bertujuan meningkatkan kinerja kabinet. Dengan begitu, reshuffle dilakukan tanpa memandang latar belakang seorang menteri.
"Reshuffle ini saya yakini dimaksudkan Presiden untuk meningkatkan kinerja kabinet. Karena peningkatan kinerja dan produktivitas kabinet itulah yang menjadi harapan Presiden dan publik secara keseluruhan," kata Anas usai membuka seleksi nasional Tunas Garuda di Ciputat, Tangerang Selatan, Senin, 26 September 2011.
Karena bertujuan untuk meningkatkan kinerja, posisi seorang menteri, kata Anas, tak dibedakan berdasarkan dari partai atau bukan. "Yang penting dilihat kinerjanya saja," katanya.
Namun reshuffle menteri yang berasal dari partai politik bisa berkonsultasi dengan pimpinan partai-partai, meski Presiden sebenarnya tidak ada kewajiban untuk itu. "Pada waktunya saya yakin Presiden akan berkomunikasi dengan pimpinan partai. Sejauh ini belum," kata Anas.
Sebelumnya dalam kunjungan kerja di Jambi, Presiden secara eksplisit mengungkapkan rencana perombakan kabinet. “Saya mesti mengatakan sekaranglah saat yang tepat untuk melakukan penataan kembali atas kabinet yang saya pimpin," kata Presiden yang disimak 12 menteri dan stafnya.
"Reshuffle yang, insya Allah, akan saya lakukan sebelum genap dua tahun pemerintahan ini, 20 Oktober mendatang, didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang logis, rasional," Presiden menegaskan.
Yang kencang disoroti dalam reshuffle ini adalah kinerja tim ekonomi. Tim ekonomi dianggap kurang maksimal, seperti Kementerian ESDM, Perhubungan, dan Perumahan Rakyat. (umi)